Bagaimana cara menunjukkan pakan kepada ikan lele? Teknik ini sesungguhnya sangat sederhana karena dapat dilakukan oleh siapa pun dan di mana pun. Ini dikarenakan kemampuan menyesuaikan diri yang dimiliki oleh ikan lele terhitung sangat baik. Namun untuk menerima hasil yang maksimal dan menekan biaya produksi biar seminimal mungkin, ada baiknya kita memperhatikan aturan-aturan dalam menunjukkan pakan tersebut.
Budidaya ikan lele memang menjanjikan keuntungan yang sangat menggiurkan. Salah satu alasannya ialah fasilitas dalam memelihara ikan berkumis ini. Ikan lele termasuk ikan air tawar yang mempunyai daya tahan sangat tinggi. Kabar baiknya, nafsu makan ikan ini pun tinggi sekali. Anda bisa menunjukkan pakan alami dan pakan olahan untuk mendukung pertumbuhan ikan lele yang dipelihara.
Pengawasan terhadap pakan yang diberikan kepada ikan lele harus dilakukan semenjak ikan tersebut menetas dari telurnya. Pada hari pertama hingga ketiga, benih ikan lele tidak perlu diberikan pakan sama sekali karena masih mempunyai cadangan makanan yang berasal dari sisa kuning telurnya. Barulah pada hari keempat, benih tersebut mulai diajari untuk memakan pakan.
Jenis pakan yang diberikan kepada ikan lele yang berumur 4-14 hari yaitu zooplankton menyerupai daphnia dan artemia. Kedua pakan ini setidaknya mengandung protein minimal 60 persen sehingga cantik sekali untuk mendukung pertumbuhan ikan tersebut. Ikan diberikan dengan dosis sebanyak 70 persen dari biomassa per hari. Kedua pakan ini ditebarkan ke bak dengan frekuensi 4 kali setiap hari di kawasan pemasukan air.
Pakan berupa zooplankton ini tidak boleh diberikan terlalu lama alasannya yaitu harganya yang cukup mahal akan melambungkan biaya produksi. Sekitar 2-3 hari sebelum proses pergantian pakan dimulai, ikan lele perlu diperkenalkan dengan jenis pakan yang gres sedikit demi sedikit. Adapun pakan yang dimaksud terbuat dari campuran tepung udang, kuning telur, dan bubur nestum. Jumlah protein yang terkandung di dalam pakan olahan ini kurang lebih 50 persen. Pakan ini diberikan sekitar 10-15 menit sebelum Anda menebarkan pakan dari jenis zooplankton.
Pada ahad ketiga, pakan tepung tadi diberikan sebanyak 43 persen dari biomassa ikan lele per hari. Kemudian jumlah sumbangan pakan bisa dikurangi sedikit demi sedikit. Jumlah pakan pada ahad keempat yaitu 32 persen kali biomassa per hari. Sedangkan jumlah pakan pada ahad kelima yaitu 21 persen kali biomassa per hari. Berikutnya pada ahad keenam, pakan tepung diganti menjadi pakan pelet apung.
Pemberian pakan pelet apung kepada ikan lele pun ada tekniknya tersendiri. Pakan tidak boleh eksklusif ditebarkan ke kolam, melainkan harus dibuat berair terlebih dahulu dengan menuangkan sedikit air. Pakan yang sudah terkena air ini harus dibiarkan selama 15-20 menit supaya teksturnya menjadi kenyal. Setelah itu, pakan pelet apung pun siap untuk diberikan kepada ikan lele.
Pakan ditebarkan sedikit demi sedikit sambil memperhatikan kondisi ikan lele dalam memakannya. Pelet wajib ditebarkan terus-menerus hingga ikan terlihat cukup kenyang. Salah satu tandanya yaitu ikan lele yang tadinya begitu antusias dalam memakan ikan, gerakannya bermetamorfosis lambat seperti sudah tidak tertarik dengan pakan tersebut. Jikalau Anda menggunakan pelet yang berjenis tenggelam, pelet tersebut tidak perlu dibasahi terlebih dahulu.
Pemberian pakan yang paling baik dilaksanakan dengan frekuensi sebanyak 4-6 kali setiap hari. Bila Anda ingin menunjukkan pakan sebanyak 4 kali, maka waktu yang ideal antara lain 9 pagi, 1 siang, 5 sore, dan 9 malam. Sementara itu, sumbangan pakan sebanyak 6 kali per hari paling cantik dilakukan pada waktu 9 pagi, 12 siang, 3 sore, 5 sore, 7 malam, dan 9 malam. Anda bebas memilih apakah ingin menunjukkan pakan sebanyak 4 kali per hari atau 6 kali per hari. Tetapi Anda harus konsisten terhadap pilihan frekuensi sumbangan pakan tersebut dan tidak boleh berubah-ubah.
Komentar
Posting Komentar