Begini Cara Panen Ikan Nila secara Tepat

Bagaimana cara panen ikan nila? Pemanenan yaitu proses terakhir yang harus dilakukan dalam membudidayakan ikan nila. Tujuannya yaitu mengambil ikan-ikan nila yang sudah memiliki usia dan ukuran yang cukup. Selanjutnya semua ikan yang telah dipanen tersebut akan didistribusikan ke pasar.

Proses pemanenan ikan nila dapat dilaksanakan secara total atau sebagian. Sesuai namanya, panen total dilakukan dengan menangkap seluruh ikan nila yang hidup di suatu kolam tanpa terkecuali. Sedangkan panen sebagian yakni pemanenan yang dikerjakan dengan mengambil ikan-ikan nila yang telah memenuhi kriteria yang layak panen. Ikan yang masih muda dan ukurannya terlalu kecil akan dibiarkan hidup di kolam hingga karakteristiknya sudah sesuai dengan undangan pasar.

 Pemanenan yaitu proses terakhir yang harus dilakukan dalam membudidayakan ikan nila Begini Cara Panen Ikan Nila secara Tepat

Berikut ini penjelasan mengenai proses panen ikan nila hingga penanganan pascapanen yang benar!

Panen Ikan Nila

Panen ikan nila dapat dilakukan melalui dua cara yakni panen total dan panen sebagian.

  1. Panen Total

Proses pemanenan total dimulai dengan mengeringkan kolam ikan terlebih dahulu hingga ketinggiannya mencapai 10 cm. Kemudian buatlah petak penangkapan ikan nila seluas kurang lebih 1 m2 di depan pintu pengeluaran air. Ikan-ikan nila lantas digiring ke petak tersebut lalu tangkap secara hati-hati untuk menghindari timbulnya luka pada badan ikan. Anda mampu menggunakan jaring atau scoopnet untuk membantu/mempermudah dalam memanen ikan. Disarankan melaksanakan penangkapan ikan nila di kala pagi hari sehingga ikan-ikan tersebut tidak mengalami stres.

  1. Panen Sebagian

Panen sebagian dapat disebut juga sebagai panen selektif. Panen ini tidak memerlukan proses pengeringan air kolam terlebih dahulu. Ikan yang akan ditangkap dipilih sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang diinginkan oleh pasar pada waktu tersebut. Sebelum proses panen dimulai, kolam ditaburi pakan untuk memancing ikan nila naik permukaan. Kemudian tangkaplah ikan nila ini menggunakan jaring. Cek apakah ikan sudah sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Bila iya, masukkan ikan tersebut ke dalam kolam khusus. Sebaliknya bila ukuran ikan masih kekecilan, Anda mampu mengembalikannya lagi ke kolam pemeliharaan. Ikan yang terluka jawaban jaring sebaiknya diobati terlebih dahulu memakai larutan malachite green dengan dosis sekitar 0,5-1,0 ppm.

Pascapanen Ikan Nila

Pascapanen ikan nila dapat dilaksanakan dengan metode berikut ini :

  1. Pascapanen Ikan Hidup

Rata-rata ikan nila yang dijual dalam kondisi hidup mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi daripada ikan mati. Hal ini dikarenakan tingkat kesejukan dan kualitas ikan hidup jauh lebih terjamin. Beberapa upaya untuk menjaga supaya ikan nila tetap hidup hingga ke tangan konsumen di antaranya :

  1. Gunakan air yang bersuhu rendah di bawah 20 derajat celsius selama dalam pengangkutan ikan nila.
  2. Waktu yang paling sempurna untuk mengangkut ikan nila yaitu sore atau pagi hari.
  3. Jumlah populasi ikan nila di dalam tangki pengangkut diusahakan supaya tidak terlalu padat.

2. Pascapanen Ikan Mati

Walaupun ikan nila yang didistribusikan ini sudah dalam keadaan mati, Anda tetap wajib menjaga tingkat kesegarannya. Semakin segar kondisi ikan yang telah mati ini, maka harganya pun pasti akan semakin mahal. Sayangnya ikan mati yaitu salah satu produk yang kadar kualitasnya gampang menurun. Ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan untuk menjaga kesejukan ikan mati yaitu :

  1. Pada ketika penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati supaya ikan nila tidak mengalami luka.
  2. Cucilah ikan nila hingga bersih dan higienis supaya daya tahannya lebih lama.
  3. Wadah yang digunakan untuk menyimpan ikan nila juga harus dalam kondisi bersih dan higienis.

Apabila Anda akan mengangkut ikan nila mati ini dalam jarak erat dengan waktu tempuh kurang dari 2 jam, maka Anda mampu menggunakan wadah berupa keranjang yang telah dilapisi dengan daun pisang atau lembaran plastik. Sedangkan pengangkutan jarak jauh harus menggunakan kontainer yang terbuat dari seng atau fiberglass. Kontainer tersebut mempunyai ukuran yang tidak boleh lebih dari 50 cm dengan bobot maksimal 50 kg/kontainer. Usahakan supaya suhu udara di dalam kontainer tersebut selalu berkisar antara 6-7 derajat celsius. Untuk menerima suhu yang ideal ini, Anda mampu menggunakan kontainer yang telah dilengkapi dengan perangkat freezer atau menambahkan es watu ke dalam kontainer tersebut

Komentar